Tjakramedia.com Jakarta – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke – 9 DPP AMPI yang akan diselenggarakan di Bandung, Jawabarat pada Maret 2022 mendatang. Menurut Ujang, besar kecilnya peran AMPI di Partai Golkar dan pentas nasional tergantung dari ketua umum terpilih nanti.
“AMPI ke depan mesti lebih unggul dari ormas sayap Partai Golkar yang lainnya dan tentunya mesti punya bergaining yang kuat di Partai Golkar. Kegelisahan tersebut tentu yang bisa menjawab yaitu kader-kader AMPI sendiri.”kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin kepada awak media, Sabtu (26/2).
Baca juga : Arah Baru AMPI, Sinergi Program Elektoral Bersama Partai Golkar
Tak hanya itu, faktor lain yang bisa menentukan arah baru peran AMPI khususnya Partai Golkar dan pentas Nasional itu tergantung dari pengurus serta ketua umum terpilih. Kata Ujang, hasil Munas ke 9 juga bisa menentukan arah AMPI ke depannya.
“Nanti arah baru organisasi sayap Partai Golkar ini bisa ditentukan lewat ketua umum DPP AMPI dari hasil Munas ke 9 di Bandung.”ucap Ujang Komarudin.
Ujang mengingatkan bahwa dalam membangun organisasi juga mesti dilakukan dengan cara-cara yang sehat. Salah satunya, memilih Ketua Umum dengan cara sehat melalui yaitu dengan cara kompetisi.
“Harus dibangun juga merit sistem, sistem yang juga berjenjang berdasarkan ide dan prestasi bukan mengembangkan spoil sistem.”tutur Ujang yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (EIPR) tersebut.
Baca juga : Maju Caketum DPP AMPI, Begini Target Rasional Ajus linggih
Disinggung prediksi terkait siapa kandidat yang layak menahkodai AMPI untuk lima tahun ke depan. Menurut Ujang, setiap kader – kader AMPI berhak untuk ikut kontestasi pemilihan memperebutkan kursi Ketum DPP AMPI. Termasuk Ajus Linggih salah satu kandidat yang sekarang santer menyatakan kesiapannya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum AMPI.
“Siapapun boleh mencalonkan diri termasuk Ajus Linggih, soal menang atau kalah itu belakangan yang penting usaha dulu dan maju dulu. Kalau Ajus Linggih ingin menang, dia mesti mendapatkan simpati dan dukungan dari pemilik suara.”beber Ajus.
Ujang tak menampik banyak lulusan AMPI yang muncul menjadi pemimpin hebat, salah satunya Agung Laksono. Menurut Ujang, Agung lahir dari pertempuran atau persaingan.
“Iya tak dipungkiri banyak pemimpin besar di Golkar yang lahir dari AMPI lewat bertarung dan kompetisi. Saranya, tidak ada aklamasi ataupun intervensi dari senior- senior terdahulu.”tutur Ujang. (Red)