Tjakramedia.com, Batam – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menggandeng mubalig dan pendeta untuk menyosialisasikan protokol kesehatan (Prokes) kepada jemaah dan jemaat masing-masing. Pasalnya, penanganan Covid-19 di Batam belum selesai.
Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, saat silaturahmi dengan guru TPQ, Imam, Mubalig Kecamatan Lubukbaja di Masjid Jami’ Baloi Centre.
Hal sama juga disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Batam saat silaturahmi bersama Ikatan Pendeta Menetap Batam (IPMB) di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Kamis (28/10/2021).
“Covid-19 belum selesai. Para tokoh agama harus menjadi corong agar jemaah tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Amsakar.
Ia memaparkan, hingga saat ini, kasus Covid-19 di Batam mulai melandai. Untuk itu, semua pihak wajib menerapkan protokol kesehatan dengan kekat sebagai langkah mengantisipasi kasus Covid-19 kembali melonjak.
“Bantu pemerintah mengedukasi warga Batam untuk mematuhi protokol kesehatan. Bagi yang belum divaksin, silakan datang ke Puskesmas terdekat,” katanya.
Terpisah, Sekda Batam, Jefridin Hamid, sebelumnya juga meminta para pendeta mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19. Selain mengajak jemaat menerapkan protokol kesehatan, juga ikut menyukseskan vaksinasi Covid-19.
“Hingga 27 Oktober 2021, sudah 777.542 warga Batam divaksin,” ujarnya.
Capaian itu, kata dia, merupakan capaian tertinggi di luar Jawa. Ia meminta, tokoh agama mengedukasi jemaah atau jemaat masing-masing yang belum mendapatkan vaksin.
“Mari bersama menyadarkan saudara kita agar mau divaksin. Ketika ada yang tidak mau divaksin dan diserang Covid-19, bukan dia sendiri yang menanggung tapi berpotensi menyebarkan ke orang lain. Airtinya, ini akan mendatangkan mudarat,” ujarnya.
Dalam dua kegiatan itu, juga dilakukan penandatanganan amprah pencairan insentif bagi guru TPQ, Imam, Mubalig Kecamatan Lubukbaja, dan pendeta. (r)