Batam, Tjakramedia.com – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, Sugianto minta Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kepri untuk fokus menambah sekolah SMA dan SMK negeri di Kota Batam.
Pasalnya, hingga saat ini Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terus terjadi kekisruhan oleh orang tua calon wali murid, sebab anak-anaknya tidak tertampung di sekolah negeri.
“Hal itu dikarena memang daya tampung dari tamatan siswa SMP sederajat yang ada di Kota Batam tidak sebanding dengan daya tampung sekolah SMA Negeri atau SMK Negeri yang ada,” ucap Sugianto , Selasa (6/7/2021).
Disampaikan Sugianto, berdasarkan data yang diketahuinya, daya tampung siswa SMA dan SMK sederajat dalam PPDB tahun 2021 ini di Provinsi Kepri sekitar 29 ribu siswa.
Jumlah tersebut, sudah termasuk sekolah negeri dan swasta. Sementara dari data yang dihimpun Disdik Kepri, jumlah siswa SMP yang lulus dan akan melanjutkan ke jenjang SMA sederajat sekitar 33 ribu siswa.
“Jadi ada potensi 4 ribu anak tamatan SMP tidak tertampung masuk SMA sederajat baik negeri maupun swasta,” ujar Sugianto.
Dijelaskannya, ditambah lagi para orang tua calon wali murid yang memaksakan anaknya harus bersekolah yang dulu berstatus unggulan sehingga membuat membludaknya yang mendaftar disekolah tersebut.
“Oleh karenanya saya selaku anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri meminta pada Gubernur melalui Dinas Pendidikan Kepri untuk fokus dalam menambah ruang kelas belajar, menambah guru2 dan sekolah baru di Batam,” ungkap politisi PDI Perjuangan itu.
Ditegaskannya, masalah klasik setiap tahun kerap terjadi disaat penerimaan peserta didik baru tingkat SMU/ SMK negeri di Kota Batam, daya tampung sekolah tidak seimbang dengan tamatan SMP sederajat jadi masalah utama.
Apalagi ada beberapa Kecamatan di Batam yang memang penduduknya sangat padat, contoh Kecamatan Sagulung. Dimana disitu baru ada 2 SMA negeri, yaitu SMAN 19 dan SMAN 5. Sementara untuk SMK juga ada 2, yakni SMKN 5 dan SMKN 8.
“Idealnya untuk Kecamatan Sagulung dengan penduduk padat itu dibutukan sekolah sekitar 4 SMU negeri dan 4 SMK negeri,” paparnya.
Ditambahkannya, masalah yang kerap ditemukan ketika pihaknya rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri adalah tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun sekolah baru, karema minimal lahan yang dibutuhkan 1 hektar.
Begitu juga dengan Kecamatan Batu Aji, yang berpenduduk hampir 100 ribu jiwa ideal nya mempunyai sekolah 2 SMA dan 2 SMK negeri.
Sementara yang ada saat ini ada 2 SMA negeri, yaitu SMAN 23 dan yang baru dibangun SMAN 27, itupun belum bisa menerima murid baru, sebab baru ada 2 ruang kelas belajar, serta 1 SMK negeri. (red)