Oleh: Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid
Kita cukup senang dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang mencapai 6,90 persen pada Q2 tahun ini. Namun tentunya tidak boleh disikapi berlebihan apalagi euforia.
Karena secara semesteran, ekonomi Kepri hanya tumbuh 2,69 persen saja. Sebab di Q1 kemarin pertumbuhan ekonomi Kepri masih terkontraksi minus 3,80 persen.
Jika diperhatikan memakai pendekatan pengeluaran, seluruhnya variabel ekonomi makro menunjukkan pertumbuhan di Q2 ini. Konsumsi rumah tangga, investasi swasta, belanja pemerintah, dan net ekspor semuanya tumbuh.
Tapi pertumbuhan tertinggi terjadi akibat belanja pemerintah yang masif selama Pandemi ini. Belanja pemerintah tumbuh 19,20 persen jika dibandingkan dengan belanja di Q2 tahun 2020.
Namun kalau dilihat dari andil pertumbuhan, industri pengolahan masih menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi kita di Kepri.
Walaupun hanya tumbuh 6,98 persen yoy namun mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 2,79 persen.
Perlu diwaspadai efek dari PPKM darurat dan PPKM level 4 yang dijalankan di Q2 tahun ini. Efeknya baru akan dirasakan di Q3 tahun ini, sehingga pertumbuhan ekonomi di Q3 nanti tentunya akan melambat.
Karena adanya pembatasan pergerakan orang akan mengakibatkan konsumsi rumah tangga menurun. Pembatasan operasional industri pengolahan selama PPKM juga akan membuat andil sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi akan menurun.
Penurunan ini bisa ditutupi pemerintah dengan segera merealisasikan proyek-proyek pemerintah dan juga menambah bantuan sosial. Namun tetap saja belum akan mampu menutupi penurunan aktivitas di industri pengolahan.
Dengan begitu menarik kita tunggu berapa pertumbuhan ekonomi di Q3 nantinya. Karena akan menentukan berapa pertumbuhan ekonomi kita tahun 2021 ini.
Untuk pertumbuhan di Q4 bergantung pada seberapa lama PPKM akan diperpanjang dan seberapa mampu kita mengendalikan penularan Covid-19.
Jika penularan Covid-19 naik lagi diakhir tahun, maka pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2021 bisa saja di luar harapan kita. Dimana kita tahu bahwa Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kepri 2021 ini sebesar 4,25 persen.
Harapan kita tentunya agar penularan Covid-19 di Kepri bisa segera dikendalikan seiring dengan penambahan masyarakat yang divaksin di Kepri.