Tjakramedia.com, Batam – Direktur PT. Bintang Kepri Jaya (BKJ), Arnold bersama jajarannya mendatangi PT Siemens untuk mengambil seluruh investari berupa material miliknya, Selasa (21/12/2021).
Sebelumnya, pihak BKJ bersama dengan PT Habsibah dan Siemens telah melakukan audit bersama.
Setelah keluar hasil audit tersebut maka PT BKJ mau mengambil seluruh barang miliknya yang berada di PT Siemens. PT. Bintang Kepri Jaya memiliki 183.000 Pcs Material dengan total nilai sekitar Rp14 miliar lebih.
Direktur PT. Bintang Kepri Jaya, Arnold mengatakan, sebelumnya, PT. Hapsibah ingin mengambil sebuah project di PT. Siemens. Namun, untuk mendapatkan hal itu mereka harus memiliki persyaratan khusus seperti material, dana dan fasilitas.
“Hal tersebut tidak dimiliki oleh PT. Hapsibah. Lalu, mereka mengajak kami belerja sama untuk mengambil project tersebut, karena perusahaan kami memiliki seluruh persyaratan yang di butuhkan,” ucap Arnold.
Disampaikan Arnold, setelah berjalan project tersebut, pihak dari PT. Hapsibah banyak melakukan hal yang diluar kesepakatan. Setelah, bersebrangan pihak Hapsibah meminta manajemen BKJ untuk mundur dari project tersebut.
Setelah itu PT BKJ mempersiapkan segala keperluan administrasi yang telah dikerjakan sebelumnya. Namun, pihak Hapsiba tidak dapat memenuhi hal tersebut.
“Lalu, dipertengahan audit, pihak Siemens memutus kontrak dengan Hapsiba. Namun, mereka tidak ingin membayar total material karena barang tersebut bukan milik PT. Hapsibah,” tuturnya.
Dijelaskannya, pihaknya melakukan registrasi kepihak PT. Siemens untuk pembayaran material perusahaan yang telah digunakan. Namun, hingga saat ini pihak Siemens juga tidak melakukan pembayaran.
“Akhirnya, kita melakukan konsultasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lalu, disarankan oleh BKPM pihak Siemens dan Hapsibah untuk duduk bareng menyelesaikan persoalan tersebut dengan tenggat waktu satu minggu. Hal itupun juga tidak dipenuhi oleh kedua belah pihak,” tuturnya.
Lanjutnya, pihaknya mengundang kedua perusahaan tersbut untuk melakukan audit project. Lalu, Hasil dari audit tersebut nantinya bisa digunakan sebagai dasar pihak BKJ untuk mengambil seluruh Inventaris miliknya yang berada di PT. Siemens.
Akhirnya ketiga perusahaan bertemu dan bersedia melakukan audit terhadap project yang telah di kerjakan. Setelah hasilnya keluar pihaknya sudah menerimanya dan mengirim surat balasan kepada auditor bahwa telah menyetujui hasil dari audit tersebut.
Namun, ditengah perjalan pihak Hapsibah meminta untuk merubah hasil tersebut secara sepihak. Kitapun tidak mengindahkan hal tersebut,” tuturnya.
Arnold menambahkan, jadi, hari ini BKJ datang ke Siemens untuk meminta perusahaan tersebut memberikan akses kepada kami agar dapat mengambil seluruh Inventaris (material.red) yang berada di PT. Siemens.
Ketika pihakny berada di lokasi, pihak Siemens tidak bisa memberikan keputusan karena yang berwenang sedang tidak berada ditempat.
“Pihak kepolisian telah memberikan masukan kepada kami untuk melakukan mediasi dengan pihak Siemens. Intinya kita hanya meminta PT. Siemens memberikan akses kepada kami untuk mengambil barang material milik BKJ, karena hasil audit telah dikeluarkan,” imbuhnya. (red)