Tjakramedia.com, Tanjung Pinang – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menginginkan adanya keseriusan dari seluruh kabupaten dan kota untuk mengejar capaian vaksinasi lansia.
Untuk mempertegas maksud tersebut, Gubernur kembali mengadakan rapat bersama Bupati dan Walikota dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (11/1/2021).
“Sekarang yang masih menjadi penghalang kita untuk turun ke level yang lebih rendah hanya tinggal vaksinasi lansia jadi kita memang harus terus mendorong itu,” ujar Gubernur.
Untuk diketahui bahwa saat ini Provinsi Kepri masih berada di asesmen Covid-19 level II dikarenakan capaian vaksinasi lansianya yang masih berada di kisaran 53,65 persen. Agar dapat turun ke level I, pemerintah pusat memberikan syarat vaksinasi lansia yang harus dicapai minimal 60 persen.
Untuk kabupaten dan kota hanya Kota Tanjungpinang dan Kota Batam yang berhasil melampaui capaian vaksinasi lansia lebih dari 60 persen sehingga kedua kota tersebut dapat turun ke level I. Sementara Kabupaten lainnya masih berada di level II dan III.
Gubernur mengingatkan kepala daerah bahwa pengumuman asesmen levelisasi selanjutnya adalah 7 November. Artinya sampai tanggal 5 November beberapa kabupaten yang belum mencapai target vaksinasi lansia harus semaksimal mungkin menggenjot vaksinasi lansia.
“Waktunya memang pendek, tapi harus kita kejar terus untuk vaksinasi lansia. Jika asesmen tanggal 7 nanti belum tercapai, paling tidak asesmen selanjutnya seluruh kabupaten dan kota di Kepri harus sudah di level I,” terang Gubernur.
Lalu sebagai daya tarik untuk mengajak lansia mau divaksinasi harus dilakukan dengan menyertakan berbagai bantuan. Pemerintah kabupaten dan kota dianjurkan untuk mengajak pengusaha membantu bantuan sembako untuk stimulus vaksinasi lansia.
“Karena kemarin kan pengusaha sudah kita bantu di vaksin gotong royong yang harusnya pakai dana mereka akhirnya kita izinkan vaksin gratis dari pemerintah. Jadi sekarang giliran pengusaha yang membantu kita membantu menyediakan sembako untuk lansia,” ujar Gubernur.
Terakhir Gubernur mengingatkan seluruh kepala daerah untuk mewaspadai potensi perlonjakan kasus di gelombang ketiga yang sudah banyak diprediksi akan terjadi di akhir tahun.
“Libur natal dan tahun baru harus kita perketat. Kemarin kita sudah kandas di gelombang kedua, kalau gelombang ketiga ini kita dapat mempertahankan kelandaian seperti sekarang maka kita bisa meminta berbagai diskresi ke Pemerintah Pusat,” tutupnya. (r)